Dr. Indra Suhendra
Judul Buku
Buku referensi ini kami beri judul ‘Peningkatan KINERJA TUGAS Melalui KETERIKATAN KERJA Karyawan: sebuah POTRET dari PT Latinusa Tbk. Cilegon’ merupakan hasil penelitian. Kinerja tugas dinilai sebagai perilaku yang dikendalikan oleh karyawan dan dapat memberikan manfaat untuk pencapaian tujuan organisasi. Karenanya, jika sebuah perusahaan ingin menang dan bertahan maka diperlukan kinerja tugas yang baik, karena kinerja tugas merupakan hal dasar dari kelangsungan hidup suatu perusahaan.
Kinerja tugas berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi, yaitu; kecepatan dan akurasi seorang karyawan dalam menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan pekerjaannya dan mendukung kinerja perusahaan. Namun demikian, kinerja tugas tidak selalu konsisten, perubahan yang terjadi baik dalam faktor eksternal maupun internal dapat menaikan atau menurunkan kinerja tugas dalam organisasi atau individu karyawan. Dalam buku ini, dibahas faktor yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan kinerja tugas, diantaranya adalah; keterikatan kerja, dukungan atasan, dukungan organisasi, proaktif individu, dan kepribadian individu. Keberadaan buku ini diharapkan mampu mengisi kelangkaan pembahasan tentang tema penting kinerja individu dan organisasi.
ISBN: 978-623-362-215-8
Tgl. Terbit: 30 November 2021
Buku ini berisikan tentang kebijakan moneter dan bank risk taking. Buku ini terdiri dari tujuh bab, meliputi pendahuluan, konsep bank dan risk taking, kajian empiris sebelumnya, perkembangan kebijakan moneter di Indonesia, bank risk taking di Indonesia, kebijakan moneter dan bank risk taking di Indonesia, dan penutup.
Pada bagian pertama buku ini adalah hubungan kebijakan moneter melalui suku bunga acuan terhadap bank risk taking. untuk variabel proxy bank risk taking, penelitian ini menggunakan non performing loans. Peneliti juga menambahkan beberapa control variable yaitu inflasi, pertumbuhan PDB, loan to deposit ratio dan capital adequacy ratio yang merupakan faktor utama penyebab terjadinya non performing loans. Penelitian ini menggunakan data bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010q1-2020q4. Metodologi dalam penelitian ini adalah estimasi Pooled Mean Group (PMG), hasilnya menunjukkan tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit bermasalah dalam jangka pendek tetapi negatif dan signifikan dalam jangka panjang.
Bagian kedua tentang hubungan kebijakan moneter dengan Bank Z-Score di Indonesia: Studi Kasus Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013 – 2020. Dalam hal tersebut menggunakan metode panel kointegrasi yang dapat di ambil kesimpulan antara variabel dependen (Risk taking Bank) terhadap variabel independen (Suku Bunga Acuan, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Nilai Tukar, Profitabitas, Size Bank dan Efisiensi ternyata memiliki pengaruh dan signifikan.
ISBN: 978-623-195-109-0
Tgl. Terbit: 21 February 2023
Buku ini berisikan tentang kebijakan moneter dan bank risk taking. Buku ini terdiri dari tujuh bab, meliputi pendahuluan, konsep bank dan risk taking, kajian empiris sebelumnya, perkembangan kebijakan moneter di Indonesia, bank risk taking di Indonesia, kebijakan moneter dan bank risk taking di Indonesia, dan penutup.
Pada bagian pertama buku ini adalah hubungan kebijakan moneter melalui suku bunga acuan terhadap bank risk taking. untuk variabel proxy bank risk taking, penelitian ini menggunakan non performing loans. Peneliti juga menambahkan beberapa control variable yaitu inflasi, pertumbuhan PDB, loan to deposit ratio dan capital adequacy ratio yang merupakan faktor utama penyebab terjadinya non performing loans. Penelitian ini menggunakan data bank umum konvensional yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010q1-2020q4. Metodologi dalam penelitian ini adalah estimasi Pooled Mean Group (PMG), hasilnya menunjukkan tingkat suku bunga berpengaruh positif dan signifikan terhadap kredit bermasalah dalam jangka pendek tetapi negatif dan signifikan dalam jangka panjang.
Bagian kedua tentang hubungan kebijakan moneter dengan Bank Z-Score di Indonesia: Studi Kasus Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013 – 2020. Dalam hal tersebut menggunakan metode panel kointegrasi yang dapat di ambil kesimpulan antara variabel dependen (Risk taking Bank) terhadap variabel independen (Suku Bunga Acuan, Jumlah Uang Beredar, Inflasi, Nilai Tukar, Profitabitas, Size Bank dan Efisiensi ternyata memiliki pengaruh dan signifikan
ISBN: 978-623-195-116-8
Tgl. Terbit: 24 February 2023
Buku ini berisikan tentang efisiensi kebijakan moneter dan stabilitas keuangan di negara-negara berkembang. Krisis keuangan global tahun 2007-2008 telah mengubah peran bank sentral dari yang awalnya fokus terhadap stabilitas harga menjadi lebih fokus terhadap stabilitas keuangan. Hal tersebut dikarenakan bahwa stabilitas keuangan adalah faktor utama untuk mencapai stabilitas makroekonomi. Untuk mencapai stabilitas keuangan, central bank menggunakan kebijakan moneter. Buku ini terdiri dari tujuh bab, meliputi Konsep efisiensi kebijakan moneter, konsep stabilitas keuangan, kajian empiris sebelumnya, perkembangan efisiensi kebijakan moneter, perkembangan stabilitas keuangan, efisiensi kebijakan moneter dan stabilitas keuangan, dan penutup.
Pada bagian pertama, buku ini berisi pengaruh kebijakan moneter terhadap stabilitas keuangan di negara berkembang bervariasi antar negara. Perbedaan ini dapat dijelaskan oleh tingkat perkembangan keuangan yang tidak merata. Tujuan nya adalah mengukur sejauh mana efektifitas kebijakan moneter dan pembangunan pasar keuangan terhadap kredit per GDP gap sebagai variable proxy dari stabilitas sistem keuangan. Penelitian ini juga memasukan variable–variable kontrol seperti nilai tukar rupiah, pertumbuhan ekonomi, inflasi dan jumlah uang beredar yang semuanya mempunyai pengaruh terhadap kredit perbankan. Dampak efisiensi kebijakan moneter terhadap stabilitas system keuangan di negara berkembang berbeda besarannya tiap negara. Perbedaan itu mungkin dikarenakan adanya perbedaan tujuan kebijakan moneter di sejumlah negara berkembang dan adanya tingkat pembangunan pasar keuangan. Penting untuk diketahui apakah kebijakan moneter dan pembangunan pasar keuangan dapat meningkatkan stabilitas system keuangan di negara-negara berkembang. Kami akan menguji hipotesis dampak efisiensi kebijakan moneter terhadap stabilitas system keuangan di negara berkembang berbeda besarannya tiap negara dengan menggunakan uji poolability. Selanjutnya, kami menggunakan estimasi panel heterogeneous untuk menganalisa pengaruh efisiensi kebijakan moneter, pembangunan system keuangan dan beberapa kontrol variabel terhadap stabilitas system keuangan. Metode estimasi tersebut sebagai solusi dari masalah heterogeneity dalam mengukur pengaruh efisiensi kebijakan moneter, pembangunan system keuangan dan beberapa kontrol variabel terhadap stabilitas system keuangan. Kemudian kita bisa membagi negara-negara berkembang menjadi dua kelompok berdasarkan tingkat pembangunan pasar keuangan, dan menganalisa apakah terdapat perbedaan mengenai pengaruh efisiensi kebijakan moneter, pembangunan system keuangan dan beberapa kontrol variabel terhadap stabilitas system keuangan pada kedua kelompok tersebut.
Bagian kedua buku ini adalah kebijakan moneter dan risiko sistemik memainkan peran penting dalam perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh dari Monetary Policy Efficiency (MPE) dan variabel kontrol yaitu Central Bank Independence, Inflasi, Suku Bunga Bank Sentral, dan Jumlah Uang Beredar (M2) terhadap Systemic Risk pada periode 2010Q1 sampai dengan 2021Q4. Metode analisis yang digunakan menggunakan pendekatan Panel Dinamis dengan model GMM (Generalized Method of Moment). Hasil penelitian membuktikan bahwa MPE berpengaruh negatif signfikan terhadap risiko sistemik, Inflasi dan M2 berpengaruh positif terhadap risiko sistemik, dan Suku Bunga Bank Sentral berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik. Sedangkan hasil pada variabel CBI tidak menunjukkan adanya pengaruh signfikan terhadap risiko sistemik. Dengan demikian adanya bukti pengaruh negatif dari efisiensi kebijakan moneter yang menunjukkan bahwa setiap peningkatan efisiensi kebijakan moneter dapat menurunkan tingkat risiko sistemik pada negara berkembang.
Bagian ketiga adalah mengidentifikasi pengaruh dari Efisiensi Kebijakan Moneter (MPE) dan variabel kontrol yaitu Nilai Tukar, Suku Bunga Bank Sentral, dan Credit to GDP terhadap Risiko Sistemik pada periode 2010Q1 sampai dengan 2021Q4. Metode analisis yang digunakan menggunakan pendekatan Panel Dinamis dengan model GMM (Generalized Method of Moment). Hasil penelitian estimasi bank level membuktikan bahwa MPE berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik, Nilai Tukar dan Suku Bunga Bank Sentral berpengaruh positif terhadap Risiko Sistemik, dan Credit to GDP berpengaruh negatif terhadap Risiko Sistemik. Sedangkan hasil estimasi country level membuktikan bahwa MPE berpengaruh negatif terhadap Risiko Sistemik, Nilai Tukar berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik, Suku Bunga Bank Sentral berpengaruh positif terhadap risiko sistemik, dan Credit to GDP berpengaruh negatif terhadap risiko sistemik. Dengan demikian terdapat bukti adanya pengaruh negatif dari Efisiensi Kebijakan Moneter, yang menunjukkan bahwa setiap kenaikan Efisiensi Kebijakan Moneter dapat menurunkan Risiko Sistemik dan penuruann Efisiensi Kebijakan Moneter dapat meningkatkan Risiko Sistemik.
ISBN: 978-623-195-518-0
Tgl. Terbit: 13 September 2023
Buku ini menganalisis pengaruh produk domestik bruto (PDB), foreign direct investment (FDI), inflasi dan indeks harga konsumen (IHK) terhadap jumlah uang beredar pada 5 Negara di ASEAN dalam jangka waktu 20 tahun dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2019. Metode analisis dalam buku ini menggunakan metode data panel dengan model analisis yang didapat adalah panel autoregressive distributed lag (PARDL) atau metode pooled mean group (PMG). Hasil penelitian diketahui bahwa variabel PDB, FDI, inflasi dan IHK berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar secara parsial dalam jangka panjang. Sedangkan dalam jangka pendek variabel PDB berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Jumlah Uang Beredar. Sementara itu, FDI dan IHK berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap jumlah uang beredar. Sedangkan, inflasi berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap jumlah uang beredar.
ISBN: 978-623-362-249-3
Tgl. Terbit: 17 December 2021
This book is composed three empirical studies of the effect of monetary policy in Indonesia. The first chapter consists the background, research problem and contribution of the study. The first study in Chapter 2 examines the central bank policies and financial stability in Indonesia. The central bank innovations in terms of monetary and macroprudential policies’ interaction affect the financial stability in Indonesia, depending on the non-linearity of policies. The second study in Chapter 3 examines the effect of the interest rate set by Bank Indonesia on financial system stability as measured by the credit gap in Indonesia for quarterly data for the period 1976 Q1 to 2019 Q4. The last study in Chapter 4 examines the short and long-run effects of central bank policy rate and other macroeconomic variables on the volatility of the exchange rate in Indonesia using the quarterly data from Q1 1992 to Q4 2019. The final chapter consists the conclusions dan some policy recommendations. This book is composed three empirical studies of the effect of monetary policy in Indonesia. The first chapter consists the background, research problem and contribution of the study. The first study in Chapter 2 examines the central bank policies and financial stability in Indonesia. The central bank innovations in terms of monetary and macroprudential policies’ interaction affect the financial stability in Indonesia, depending on the non-linearity of policies. The second study in Chapter 3 examines the effect of the interest rate set by Bank Indonesia on financial system stability as measured by the credit gap in Indonesia for quarterly data for the period 1976 Q1 to 2019 Q4. The last study in Chapter 4 examines the short and long-run effects of central bank policy rate and other macroeconomic variables on the volatility of the exchange rate in Indonesia using the quarterly data from Q1 1992 to Q4 2019. The final chapter consists the conclusions dan some policy recommendations.
ISBN: 978-623-362-195-3
Tgl. Terbit: 12 November 2021
Media Sains Indonesia
Alamat :
Melong Asih Regency B40 - Cijerah - Kota Bandung
Fast Respon : +6281294758638