Abdul Kadir Ahmad, Lc. MA
I MAN PK Makassar tahun 1996, lalu melanjutkan S1 di Universita Al Azhar Asy Syarif Mesir pada jurusan Syari’ah. Dan tahun 2004 berhasil menyelesaikan S2 nya di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada jurusan Pengkajian Islam. Dan sekarang lagi menyelesaikan S3 di Universitas Ibnu Khladun Bogor. Sejak balik dari Mesir, dia langsung dipercayakan ikut mengajar di madrasah Ibtidaiyah Negeri Al Azhar Asy Syarif Jakarta (madrasah negeri kerjasama antara Kementerian Agama RI dengan Al Azhar Asy Syarif Mesir) sampai tahun 2019.
Saat ini bertugas di Badan Riset dan Inovasi Indonesia (BRIN). Kecintaan dalam dunia pendidikan dimulai dengan aktif menerjemahkan beberapa buku bahasa Arab di sela-sela studi S2 di UIN Jakarta, sekitar 20 an buku sudah diterjemahkan. Dan selama berprofesi sebagai guru, aktif dalam peningkatan mutu berupa terlibat tim penyusunan kurikulum 2013 untuk madrasah (tingkat provinsi dan nasional), penyusun kisi & soal-soal Ujian Akhir Madrasah Berstandar Nasional (UAMBN) sejak tahun 2009 s.d 2017, serta menjadi narasumber di pusdiklat kementerian agama dan kegiatan pengembangan madrasah di lembaga pendidikan lainnya.
Editor memiliki kepakaran kurikulum dan pendidikan agama Islam, sesuai dengan bidang kepakaran yang diambil di BRIN dan jurusan strata S3. Sebelum bergabung di BRIN, sebagai peneliti di Puslitbang Pendidikan Agama dan Keagamaan Kementerian Agama RI. Sudah beberapa penelitian dan pengembangan yang dikoordinir dan dilaksanakan, dan sudah beberapa dipublikasikan di Jurnal ilmiah.
Judul Buku
Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum PAI, kedua Peran Guru dan Tenaga Kependidikan, ketiga Peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengembangan Kurikulum PAI, keempat Media Pembelajaran PAI, kelima Perkembangan Kurikulum Madrasah dan Pesantren Di Indonesia, keenam Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, ketujuh Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Indonesia, kedelapan Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Tes dan Non Tes PAI, dan kesembilan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter PAI. Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam metode pembelajaran di masa pendemi adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali kapanpun. Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum PAI, kedua Peran Guru dan Tenaga Kependidikan, ketiga Peran Kepala Sekolah/Madrasah dalam Pengembangan Kurikulum PAI, keempat Media Pembelajaran PAI, kelima Perkembangan Kurikulum Madrasah dan Pesantren Di Indonesia, keenam Prosedur Pengembangan Evaluasi Pembelajaran PAI, ketujuh Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Indonesia, kedelapan Pengembangan Alat Evaluasi Jenis Tes dan Non Tes PAI, dan kesembilan Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter PAI.Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam metode pembelajaran di masa pendemi adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali kapanpun.
ISBN: 978-623-362-065-9
Tgl. Terbit: 3 September 2021
Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Metode Pembelajaran, kedua Pengembangan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Masa Pandemi Covid-19, ketiga Metode Ceramah Pada Masa Pandemi Covid-19, keempat Metode Home Visit Pada Masa Pandemi Covid-19, kelima Metode Blended Learning Pada Masa Pandemi Covid-19, keenam Metode Based Learning Pada Masa Pandemi Covid-19, ketujuh Metode Discovery Pada Masa Pandemi Covid-19, kedelapan Metode Hafalan Pada Masa Pandemi Covid-19, dan kesembilan Metode Mind Mapping Pada Masa Pandemi Covid-19.
Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam metode pembelajaran di masa pendemi adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali kapanpun.
Buku ini terdiri dari sembilan pembahasan, yaitu pertama Metode Pembelajaran, kedua Pengembangan Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Masa Pandemi Covid-19, ketiga Metode Ceramah Pada Masa Pandemi Covid-19, keempat Metode Home Visit Pada Masa Pandemi Covid-19, kelima Metode Blended Learning Pada Masa Pandemi Covid-19, keenam Metode Based Learning Pada Masa Pandemi Covid-19, ketujuh Metode Discovery Pada Masa Pandemi Covid-19, kedelapan Metode Hafalan Pada Masa Pandemi Covid-19, dan kesembilan Metode Mind Mapping Pada Masa Pandemi Covid-19. Sesuai dengan tema yang diusung, hampir semua naskah masih bersifat normatif dan berada dalam aspek tatanan konseptual. Hal ini dapat dimaklumi karena memang kendala yang paling sering ditemukan dalam metode pembelajaran di masa pendemi adalah menghadirkan dimensi baru yang inovatif dalam wilayah garapan pengkajiannya. Meskipun demikian secara keseluruhan tulisan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca sebagai referensi yang bisa didiskusikan kembali kapanpun.
ISBN: 978-623-362-066-6
Tgl. Terbit: 3 September 2021